001 001 sumber: cobadibaca.com http://www.cobadibaca.com/2013/01/cara-membuat-slide-header-di-blog.html#ixzz2QZsfWlne Under Creative Commons License: Attribution

Selasa, 01 Oktober 2013

Artikel


Daur Ulang Sampah
            Limbah sampah organik, merupakan suatu gelajala yang dapat menimbulkan karusakan lingkungan atau biasanya disebut sebagai Polutan(Pencemaran). Indah (2012) “Polutan adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatakan pencemaran terhadap lingkungan, baik pencemaran udara, tanah, air dan sebagainya.” Polutan terjadi Karena banyak pencemaran limbah sampah yang tidak didaur ulang.
            Menurut pengertian, sampah adalah Ecolink dalam Dedy (1996). "Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." Adapun jenis-jenis sampah adalah menurut komposisi/asalnya yaitu sampah organic dan sampah nonorganic, sedangkan menurut sifatnya yaitu sampah basah, sampah kering, sampah lembut, sampah besar dan sampah berbahaya/beracun.
                        Penyebab penumpukan sampah dikarenakan volume sampah sangat besar dan tidak diimbangi oleh daya tampung TPA sehingga melebihi kapasitasnya, lahan TPA semakin menyempit akibat tergusur untuk penggunaan lain, jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh hingga waktu untuk mengangkut sampah kurang efektif,  fasilitas pengangkutan sampah terbatas dan tidak mampu mengangkut seluruh sampah. Sisa sampah di TPS berpotensi menjadi tumpukan sampah, teknologi pengolahan sampah tidak optimal sehingga lambat membusuk, sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos tidak segera di keluarkan dari tempat penampungan sehingga semakin menggunung, tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah(Masyarakat sering membuang sampah di sembarangan tempat sebagai jalan pintas), kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah mengenai pengelolaan dan pengolahan sampah serta produknya, minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai pengolahan sampah secara  tepat, manajemen sampah tidak efektif. hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman, terutama   bagi masyarakat sekitar.
                        Penumpukan sampah dapat menimbulkan beberapa dampak negatif seperti, gangguan kesehatan, menurunnya kualitas lingkungan, menurunnya estetika lingkungan, terhambatnya pembangunan Negara dan lain-lain.
Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, namun kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang. Mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit. Padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda yang bernilai tinggi secara ekonomis, seni dan edukasi. Menurut Ecolink dalam Icha  (1996) “Pada dasarnya limbah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia atau proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis”. Padahal limbah rumah tangga seperti gelas plastik kemasan, kardus bekas, biji-bijian, piring bekas, kertas bekas hajatan, Ranting kering, Benang limbah industri kerajinan tenun ikat, aneka plastik, kain perca tenun ikat, keton benang dan cangkang telor, bisa dijadikan sebagai suatu kesenian, kerajinan, atau mainan anak-anak yang dapat menghasilkan uang.
Daur ulang adalah penggunaan kembali material/barang yang sudah tidak terpakai untuk menjadi produk lain. Langkah-Langkah daur ulang,
            a. Pemisahan; pisahkan barang/material yang dapat didaur ulang dengan sampah yang harus dibuang ke penimbunan sampah. Pastikan barang/material tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan bersih.
            b. Penyimpanan; simpanlah barang/material kering yang sudah dipisahkan tadi dimasukkan ke dalam boks/kotak tertutup tergantung jenis barangnya, misalnya boks untuk kertas bekas, botol bekas, dll.
              c. Pengiriman/penjualan; barang/material yang terkumpul dijual ke pabrik, yang membutuhkan material tersebut sebagai bahan baku atau dijual ke pemulung. 
            Material daur ulang, kertas: semua kertas dapat di daur ulang, misalnya kertas, Koran, buku, telepon bekas, kardus dll. Gelas: botol kecap, botol sirup, gelas/piring pecah dapat di gunakan lagi untuk membuat botol/gelas/piring baru. Aluminium: kaleng bekas minuman ringan, sarden, corned, panic bekas, dapat di manfaatkan kembali sebagai kaleng pengemas. Baja: baja bekas konstruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja.P lastik bekas seperti kantong plastic dipisahkan dengan plastik bekas botol aqua. Plastik sebaiknya digunakan semaksimal mungkin karena tidak dapat di uraikan oleh alam. Barang barang rumah tangga: material tidak terpakai seperti baju bekas, kursi rusak, mainan anak anak dll. Sebaiknya di berikan kepada orang yang dapat memperbaikinya dan membutuhkan. Hal ini dapat mengurangi timbunan sampah.
                        Penimbunan sampah dapat dicegah dengan cara mendaur ulang sampah itu kembali. Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, bagi produsen perlu mendesai produk supaya bisa diisi ulang atau bias digunakan kembali, mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai, mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar