BAHASA INDONESIA SEBAGAI BUDAYA
Bahasa
adalah hasil budaya suatu masyarakat yang kompleks dan aktif. Bahasa dikatakan
kompleks karena di dalamnya tersimpan pemikiran-pemikiran kolektif dan semua
hal yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Bahasa dikatakan aktif karena bahasa
terus berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat. Koentjaraningrat dalam
bukunya Sisiolinguistik (1985), “bahasa merupakan kebudayaan. Artinya,
kedudukan bahasa berada pada posisi subordinat di bawah kebudayaan, tetapi
sangat berkaitan.” Namun, beberapa pendapat lain mengatakan bahwa hubungan
antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang bersifat koordinatif,
sederajat dan kedudukannya sama tinggi.
Setiap
wilayah pasti mempunyai budaya dan bahasanya sendiri, berbeda dengan wilayah
lain. Bahasa merupakan jatidri suatu budaya mustahil jika dipisahkan dari
budaya. Bahasa menjadi simbol budaya. Oleh karena itu, seseorang dan sebuah
masyarakat dalam suatu bangsa, akan menunjukkan hakikat budayanya. Begitu juga
sebaliknya, budaya suatu bangsa akan merefleksi dalam perilaku lahiriyah
manusia dan masyarakatnya. Maka bahasa yang di gunakan oleh sebuah masyarakat
dalam suatu bangsa menjadi cermin budayanya. Bahkan intensitas dan kualitasnya
ditentukan oleh kemampuannya dalam melestarikan bahasanya. Mengacu pada
maraknya penggunaan bahasa asing secara liar yang nyaris memusnahkan bahasa
Indonesia yang telah menjadi budaya bangsa Indonesia, maka dapat dikatakan
budaya bangsa Indonesia kini berada situasi krisis.
Penyebab
utama memudarnya bahasa Indonesia dikarenakan oleh perkembangan teknologi yang
semakin pesat dan era globalisasi yang semakin mendunia. Bahasa dalam novel
maupun bacaan-bacaan lainnya juga mempengaruhi pola bahasa Indonesia yang telah
ditetapkan. Perubahan bahasa Indonesai sangat cepat mepengaruhi masyarakat
Indonesia, terutama para remaja. Diharapkan, para remaja lebih selektif dalam
menerima arus bahasa yang semakin deras menggerus budaya bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar